Friday, 18 February 2011

Jamur Termahal di dunia - Jamur Truffle


White Truffle atau biasa juga disebut Alba Truffle berasal dari sebuah wilayah bernama Piedmont di Italia Utara. Jenis jamur ini juga bisa ditemukan di Kroasia, tepatnya di hutan Motovun di semenanjung Istria, sepanjang Sungai Mirna.

Jamur Putih ini biasanya tumbuh simbiotis bersama pohon ek, hazel, dan mekar saat musim gugur. Jamur ini bisa tumbuh hingga berdiamater 12 sentimeter dan berat 500 gram. Namun, ukuran normal bisa jauh lebih kecil. Daging jamur berwarna krem pucat atau pun cokelat muda dengan bulatan-bulatan putih.

Para pencari jamur biasanya menggunakan anjing untuk melacak. Karena sulit ditemukan, tak heran harganya mahal sekali, seperti juga black truffle dari Prancis. Bisa menikmati seiris dua iris saja jamur ini dianggap sebagai pengalaman berharga.

Pasar jamur putih di Alba biasanya paling sibuk di bulan Oktober dan November. Tak heran, harganya mahal. Pada 2001 saja, harga jamur ini mencapai US$ 1.000 hingga US$ 2.200 per pon.

Di tahun 2005, white truffle mencetak rekor penjualan termahal seharga 12.600 dolar AS (sekitar Rp 110 juta) untuk 1,21 kg. Rekor ini pecah pada 13 November 2006, di mana 1,51 kg white truffles yang ditemukan oleh Luciano Savini dan anjingnya Rocco, dihargai 160.000 dolar AS atau setara dengan Rp 1,44 miliar! Pembelinya adalah Sir Gordon Wu, salah satu pengusaha kaya di Hong Kong.

Rekor penemuan jamur terbesar juga pernah diraih seorang Italia, Giancarlo Zigante dan anjingnya, Diana. Ia sempat memukau dunia karena berhasil menemukan jamur putih Truffle terbesar di Buje, Kroasia, dengan berat 1,31 kilogram.

Di Indonesia, white truffle hanya ada di restoran-restoran mahal dan hotel berbintang lima dengan harga sekitar 1 juta rupiah per porsi makan malam. Itu pun hanya disajikan dalam bentuk salad beberapa potong.

Secara rasa, jamur truffle ini susah untuk digambarkan dan mungkin bisa dikatakan berasa campuran keju, bawang putih, serta kubis dengan aroma yang kuat dan tajam. Tak perlu banyak mengolah karena hanya dengan sedikit mentega atau mayones dan dijadikan salad, jamur ini sudah terasa luar biasa.

Jamur truffles disebut juga sebagai berlian dari dapur. Selain karena rasanya yang istimewa dan harganya yang selangit, jamur ini sebelum dipotong dianalogikan sebagai berlian yang belum diproses, kotor dan tak tampak spesial. Tetapi, setelah dibersihkan dan dipotong, daging buahnya putih bersih seperti keju atau mentega dengan wangi yang menggoda.
Habitat Jamur Truffles

Jamur truffles adalah sejenis jamur yang hidup sebagai mikoriza (jamur yang tumbuh bersimbiosis pada akar tanaman lain). Jamur ini tergolong pada jamur bergenus Tuber, kelas Ascomycetes, dan divisi Mycota. Nama spesiesnya sendiri adalah Tuber magnatum (white truffles) dan Tuber melanosporum (black truffles).

Jamur truffles bisa ditemukan pada 5-40 cm di bawah permukaan tanah. Biasanya dalam bentuk formasi melingkar pada akar pohon ek (oak). Itu sebabnya dalam berburu jamur ini digunakan anjing atau babi yang bisa melacak bau jamur di dalam tanah. Banyak ditemukan di Timur Tengah, Italia, Yunani, Cina, dan Mesir. Iklim pantai yang tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembap menjadi tempat optimal untuk tumbuhnya jamur ini.

Pada abad ke-17 jamur ini mulai dikenal karena rasanya yang enak, dan sangat disukai Raja Francis I dari Prancis. Lambat laun negara-negara barat lainnya pun menyukai jamur ini. Di pasar Prancis, jamur truffles populer di akhir tahun 1780-an. Hanya golongan orang-orang kaya yang biasa menyantap hidangan ini.



No comments:

Post a Comment